REST AREA GUMITIR, TEMPAT ISTIRAHAT SEKALIGUS WISATA

Pemandangan sekitar Gumitir
Bagi sebagian orang, perjalanan Jember-Banyuwangi pada saat  melewati belantara pegunungan Gumitir, bukan hal yang menyenangkan. Dengan medan jalan yang penuh dengan belokan dan tanjakan, banyak orang yang dibuat mabuk dan pusing saat melewatinya. 

Terlebih di musim hujan, diperlukan kewaspadaan  dan kehati-hatian berkendara, karena adanya resiko tanah longsor dari atas bebukitan. Dengan medan yang cukup menantang itu, ditambah ketiadaan penerangan jalan di malam hari, tak heran sering terjadi kecelakaan di sepanjang jalan Gumitir. Jika hal ini terjadi, kemacetan panjang  tak terhindarkan lagi. Diperlukan waktu berjam-jam untuk mengatasinya. Antrian kendaraan yang terjebak kemacetan biasanya cukup sulit diurai, karena pengendara bermotor tidak cukup bersabar menunggu, tapi justru saling menyerobot. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan dari dua arah. Ibaratnya, maju kena, mundur tak bisa. Kalau sudah begini, kita hanya bisa pasrah. Menunggu tanpa kepastian tentu saja bikin bete

Tapi itu dulu. Sekarang melewati Gumitir bisa jadi akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, sejak dibangunnya rest area alias area peristirahatan di tengah-tengah perjalanan yang dikelilingi pemandangan  alam yang indah dari lingkungan sekitar berupa hutan dan kebun kopi.

Pintu gerbang Cafe & Rest Area Gumitir
Rest area ini letaknya di tepi jalan pada km 39 dari arah Jember , atau sekitar 60km dari Banyuwangi, tepatnya berada di lokasi kebun kopi yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Pelintas jalan Gumitir dengan mudah akan mengetahuinya dari pintu gerbangnya yang berdiri kokoh dan cukup mencolok. Di dalam rest area yang mulai beroperasi sejak 14 Maret 2010 tersebut terdapat Cafe Gumitir yang menyajikan berbagai makanan dan minuman.

Pemandangan alam yang indah di Gumitir
Anda bisa melepas lelah dan beristirahat sejenak di area yang cukup luas dan berhawa sejuk dengan panorama alam pegunungan yang indah. Berbagai fasilitas umum tersedia di sini. Seperti mushola dan toilet, yang pasti dibutuhkan bagi pelintas Gumitir dari luar daerah. Tersedia tempat parkir yang luas, sehingga kendaraan besar seperti bis bisa masuk dengan mudah. 

Di area ini juga ada kursi kayu raksasa berukuran tiga kali tiga meter dan tinggi dua setengah meter yang dilengkapi dengan tangga. Kursi ini fungsinya bukan untuk duduk-duduk santai. Tapi berguna  dinaiki dan berdiri untuk melihat pemandangan di lembah Gunung Gumitir. Kursi yang dibikin sangat kokoh terbuat dari kayu segawe sengaja dipilih supaya kuat akibat hujan dan panas terik.
Kursi raksasa di cafe Gumitir.
Kayu raksasa ini menjadi incaran latar belakang foto bagi pengunjung karena bentuknya yang unik. Untuk berfoto dengan latar belakang lembah Gunung Gumitir bisa naik ke atas kursi dan Anda akan menjumpai pemandangan indah perkebunan kopi dan hutan di areal sekitarnya.

Rest area Gumitir ini layak disebut sebagai lokasi agrowisata, karena selain lokasinya di perkebunan dengan ketinggian 624m di atas permukaan laut, areal ini juga dilengkapi berbagai sarana penunjang yang pada umumnya terdapat pada sebuah agrowisata, seperti :
 
1. Outbound dan Flying Fox yang akan menguji ketangguhan fisik dan mental kita.
Lokasi flying fox, tempat uji nyali di ketinggian 14m dan
panjang 100m
Si manis ini bersiap meluncur di lintasan flying
2. Kereta Wisata dan Jeep Willys yang siap mengantar anda keliling kebun kopi, mengunjungi terowongan KA, pabrik pengolahan kopi dan rumah dinas pimpinan perkebunan peninggalan Belanda di Kebun Gunung Gumitir.
Jeep Wiillys dan kereta wisata yang akan mengantar pengunjung berkeliling areal kebun






























Terowongan kereta api Mrawan  




3. Berkuda. Di sini kita juga bisa menunggang kuda mengelilingi bukit di area café.  Di atas bukit kita bisa menyaksikan kota Kalibaru dan kereta api yang akan memasuki terowongan Mrawan.
Selain itu juga tersedia kendaraan ATV yang bisa disewa untuk berkeliling area. Ke depan, rest area ini akan dilengkapi dengan kolam renang dan tempat penginapan.
Untuk menikmati fasilitas dan sarana tersebut kita harus merogoh kocek dengan biaya yang relatif terjangkau. Berkisar 10ribu hingga 25ribu, tergantung jenis fasilitas yang kita nikmati.
Bagi anda yang sedang lapar, maka tersedia jalan by pass melingkar yang langsung menuju Cafe di atas bukit. Jadi anda tidak perlu memarkir mobil di tempat parkir di halaman depan lalu berjalan kaki ke atas bukit, tapi bisa langsung parkir di dekat cafe Gumitir dan segera memesan makanan dan minuman. 
Di cafe yang berbentuk joglo ini terdapat deretan cafe mungil yang terhubung dengan jalan setapak. Kita bisa memilih tempat yang ada meja kursinya atau yang model lesehan. Yang unik, di setiap cafe dipajang foto-foto jadul pekebun tempo doeloe yang jumlahnya sangat banyak. 
Menu yang disajikan di cafe Gumitir ini cukup mengundang selera. Diantaranya Sup iga, Sup kikil, Soto ayam, Rawon, Bakso, Nasi Goreng, sampai nasi pecel. Mungkin hanya satu yang disayangkan, diantara deretan menunya, tidak terdapat makanan khas Banyuwangi, Sego Tempong! 

Sedangkan minumannya juga beraneka, seperti aneka jus, wedang jahe, es degan, dan yang khas tentu saja kopi dan teh asli produk PTPN XII, seperti kopi luwak dan kopi lanang. Belum lengkap rasanya ke cafe Gumitir tanpa mencicipi kopi dengan cita rasa yang berasal dari biji kopi murni ini. Buktikan!

Tempat yang nyaman untuk bersantai
Salah satu sudut rest area Gumitir.
Anak tangga menuju cafe Gumitir 
Pemandangan dari atas CafeGumitir


Deretan bangunan cafe berbentuk joglo
Suasana di dalam cafe utama
Menu andalan Cafe Gumitir, Kopi!
Kopi lanang, mau coba?









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard