Uapacara ini diadakan sebagai ritual menolak dan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh para nelayan tiap satu tahun sekali yang diselenggarakan setiap Rabu terakhir di bulan Sapar
“ Kegiatan ini merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh masyarakat kami secara turun temurun,” ungkap Sujarno, ketua Panitia Rabo wekasan, Seperti dilansir laman Banyuwangikab.
"Menurut kepercayaan warga setempat,hari Rabu terakhir di bulan Sapar dianggap sebagai hari turunnya wabah penyakit dan bencana, karena itulah warga melangsungkan ritual Rebo Wekasan" katanya “ Warga berharap terhindar dari bencana maupun penyakit terutama saat melaut,” ujar Sujarno.
Ritual Petik Laut Rebo Wekasan dilakukan dengan melarung perahu berisi sesaji yang terdiri atas berbagai jenis polo pendem dan sebuah kepala kambing.
Ritual Petik Laut Rebo Wekasan dilakukan dengan melarung perahu berisi sesaji yang terdiri atas berbagai jenis polo pendem (umbi-umbian-red) dan sebuah kepala kambing.
“ Sesaji itu sebagai simbol untuk membuang segala macam penyakit dan bencana dari warga nelayan Bulusan,” ungkap Sujarno.
Perahu sesaji tersebut, dilepas ditengah laut dengan iring-iringan masyarakat yang mengikuti menggunakan perahu penangkap ikan. Sebelum melarung perahu sesaji, masyarakat memanjatkan doa permohonan keselamatan dan kelimpahan rezeki yang dipimpin oleh seorang pemuka agama.
Meskipun pelaksanaan Petik Laut Rebo Wekasan berlangsung secara sederhana, namun masyarakat setempat mengikuti prosesi tersebut dengan antusias.
“ Perayaan kali ini memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya karena keadaan ekonomi sedang tidak memungkinkan, namun kami tetap semangat melaksanakan acara ini,” ungkap Sujarman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Suprayogi yang turut menghadiri acara tersebut mengungkapkan apresiasinya terhadap acara tersebut. Suprayogi berharap agar tradisi masyarakat yang menjadi bagian dari budaya lokal Banyuwangi itu bisa terus dilestarikan.
“ Untuk menghibur masyarakat, kami mendatangkan kesenian Barongan di acara Rebo Wekasan,” tuturnya
sumber : Wartapedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar