Peserta Tax Amnesty di KPP Banyuwangi Disediakan Ruangan Khusus

Sosialisasi Tax Amnesty di Banyuwangi.
Pemerintah berkali-kali menegaskan untuk menjamin kerahasiaan data peserta pengampunan pajak atau tax amnesty (TA). Demi menjamin kerahasiaan itu, Kantor Pajak Pratama (KPP) Banyuwangi, Jawa Timur, menyediakan ruang khusus TA bagi para Wajib Pajak (WP).

Ruangan itu terletak di lantai dua KPP Banyuwangi di Jalan Adisucipto, Banyuwangi. Ruangan bagi pengampun pajak ini terbagi menjadi dua yaitu ruang penerima TA dan peneliti TA.

Ruang penerima TA itu berukuran 3,5X10 meter. Di ruangan itu terdapat dua meja 'help desk' dan satu meja penerima berkas. Di dalam ruangan terdapat beberapa banner tentang sosialisasi dan prosedur TA.

Sementara ruangan peneliti TA sendiri berukuran lebih sempit 4X7,5 meter. Di ruangan ini disediakan empat meja tim peneliti namun baru dua meja yang digunakan.

Kepala KPP Pratama Banyuwangi, Yunus Darmono menjelaskan hal ini menyesuaikan Standar Operation Procedure (SOP) yang sudah ditetapkan. Bahkan petugas yang bertugas di tim penilai TA, tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi.

"Ini SOP kita biar WP tidak takut mengungkapkan karena kalau bawa HP takut direkam. Ruangannya tertutup (privat) bisa dilihat orang boleh, tapi nggak lalu-lalang untuk mencegah orang menguping," kata Yunus di Kantor KPP Pratama Banyuwangi, Rabu (10/8/2016).

Sejak disosialisasikan pada 18 Juli hingga hari ini, Yunus mengungkapkan sudah ada puluhan WP yang datang untuk berkonsultasi. Meski belum semua disetujui harta yang dilaporkan mencapai puluhan miliar.

"WP yang sudah konsultasi banyak, tapi yang sudah memasukkan dan disetujui ada tujuh Wajib Pajak. Harta yang dilaporkan sekitar Rp 20.053.680.250 kemudian uang tebusannya Rp 401.673.605," bebernya.

Yunus menjelaskan masih banyak WP yang menanyakan soal keamanan pelaporan data rahasia mereka. Dari tujuh WP, dominasinya adalah penyimpanan uang tunai (cash).

"Tujuh orang itu paling banyak dominasinya aset cash. Uang sudah ada di perbankan tapi belum dilaporkan. Ada satu repatriasi yang dari luar masuk ke sini. Rata-rata mereka pengusaha, pekerjaan bebas, bukan karyawan. Ada juga profesional seperti dokter, notaris dan PPAT," bebernya.

Promosikan Tax Amnesty, KPP Banyuwangi Gandeng Perbankan


KPP Banyuwangi gencar mensosialisasikan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Guna menarik Wajib Pajak (WP) agar berminat pada program amnesti pajak, KPP Banyuwangi menggandeng perbankan.

"Ada beberapa bank yang menyatakan dukungan BRI, BNI Mandiri, BCA, Bank Jatim. Mereka menyatakan kesiapannya dan bahkan BNI sudah menyiapkan ruangan bagi kita untuk nasabah berkonsultasi," kata Yunus.

"Kita jemput bola ke sana. Kadang WP kalau mau ke kantor pajak mikir takut dan malu, kita paham tapi lebih nyaman di sini. Cuma nggak biasa sebenarnya di sini nggak ada apa-apa. Sebenarnya mereka lapor itu kan kurir saja bukan yang bersangkutan langsung," ujarnya.

Meski tak mematok target yang harus diraih, Yunus berharap WP bisa jujur melaporkan kekayaannya. Yunus optimis akhir September nanti jumlah WP yang mengikuti program tax amnesty akan membludak.

"Harapan kita nilai asetnya semakin tinggi semakin bagus, karena semakin banyak WP yang mengungkapkan kebenaran dalam seperti dia. Kita tidak ditargetkan secara KPP berapa tapi semaksimal mungkin," jelasnya.

"Kalau dari nilai kemarin sudah Rp 400 juta, kita optimis akhir September bisa dapat Rp 50 miliar. Kita perkirakan akhir September akan membludak karena tarif (tebusan) terendah sampai September," tukasnya. (Detik.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Adbox

@templatesyard